Pada umumnya penjualan komputer sangat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar. Tetapi pada bulan November ini terjadi sebuah kejadian langka dimana harga hardisk melonjak 2 kali lipat daripada harga sebelumnya di bulan Oktober padahal nilai tukar rupiah terhadap dollar stabil di kisaran 9.100 per US dollar.
Sekarang ini pedagang komputer berbondong-bondong menggunakan patokan rupiah dimana hardisk dan periperal komputer lain dihargai dengan rupiah tidak seperti biasanya yang dinilai dengan dollar. Akal-akalan pedagang atau apa ini seperti kasus kelangkaan semen, minyak dimana para distributor bermain kotor dengan menahan barang yang ada. Karena kalau alasan Thailand banjir, hardisk di dunia di wilayah asia juga diproduksi di Vietnam, Malaysia?
Apa peran pemerintah saat ini? Apa Pemerintah tidak berdaya menghadapi hal ini? Apa pemerintah tidak bisa mengalihkan impor hardisk dari negara Asia lain? atau bahkan kalau perlu memproduksi hardisk di dalam negeri Indonesia sendiri?
Jumat, 18 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar